Setiap pasangan suami istri mendambakan keluarga yang bahagia dan
harmonis meskipun masalah dalam rumah tangga tak dipungkiri
keberadaannya. Namun adanya komunikasi
yang baik antara suami istri dapat memperkecil bahkan meniadakan dampak
dari masalah tersebut. Baik pencetus masalahnya dari suami, istri
maupun dari luar, insyaallaah masalah akan dapat teratasi dengan adanya keterbukaan satu sama lain.
Bukan bermaksud menjelek-jelekkan pasangan atau menampakkan
kekurangan pasangan, namun keterbukaan tersebut bermaksud untuk mencari
sebuah solusi. Jika ada
yang berpendapat diam lebih baik karenatakutakan menyakiti atau membuat
malu pasangan apabila dia bersikap terbuka maka ada baiknya dia melihat
pertimbangan lain. Jika memang masalah tersebut bisa teratasi dengan
diam, maka tak masalah untuk tidak dikomunikasikan. Namun jika dengan
komunikasi akan lebih memberi dampak positif, maka berkomunikasilah
karena bersikap terbuka bisa dilakukan dengan cara yang halus tanpa
kesan menjelekan atau menyakiti. Cobalah untuk mulai berbicara dengan
kata-kata yang lembut. Bisa langsung dengan lisan maupun tulisan. Jika
pasangan kita memang ada kekeliruan maka hal itu bisa mengingatkannya
dan bahkan bisa membuatnya berubah lebih baik.
Sebagaimana tulisan di bawah ini yang menyajikan sebuah diary
seorang suami yang ditujukan kepada istri tercintanya. Tentulah tulisan
tersebut dibuat karena rasa cintanya yang diwujudkan dalam bentuk
perhatian berupa teguran halus terhadap sang istri. Tujuannya
adalahmenginginkan istrinya lebih baik agar tidak merugi di dunia maupun di akhirat.
Telah diketahui bahwa ketika seorang suami mencintai istrinya, ia
akan berusaha membuktikannya dengan memberikan sesuatu sebagai tanda
cinta. Tanda cinta tersebut tidak hanya akan terwujud dalam bentuk
hadiah yang berupa perhiasan atau barang-barang mewah saja, akan tetapi
juga terwujud salah satunya dalam bentuk perhatian kepadanya, baik
perhatian tentang kesehatannya, keadaannya hingga akhlaknya. Dan tanda
cinta berbentuk perhatian inilah yang berpengaruh sangat besar dalam
keharmonisan dalam rumah tangga. Mengapa? karena ia begitu special,
tidak bisa dibeli ditoko manapun, dan dicari di bursa online manapun,
meskipun orang tersebut sangat kaya. Maka berbahagialah wanita yang
mendapat perhatian tersebut. Sebagaimana bahagianya sang istri yang
telah mendapat tulisan dibawah ini dari sang terkasih.
Semoga dari diary ini bisa direnungi dan diambil hikmahnya, khususnya bagi kaum wanita agar bisa menambah ladang amal dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
DIARY SEORANG SUAMI YANG BERISI TEGURAN HALUS KEPADA ISTRINYA
Istriku tercinta, aku menulis
catatan ini sebagai bukti cintaku kepadamu dan keridhaanku menerimamu
sebagai istri, aku telah menambatkan cintaku untukmu. Dalam hatiku
berkata, inilah wanita yang bisa menjadi ibu anak-anakku dan cocok
menjadi istriku. Inilah mawaddah dan sakinah, inilah raihanah rumahku. Aku bimbing tanganmu bersama-sama mengarungi samudera dengan bahtera rumahtangga, menuju ke pantai yang penuh kedamaian di sisi Ar Rabb Ar Rahman.
Akan tetapi tiba-tiba datang topan badai menghalangi jalan kita,
angin bertiup kencang. Kalau kita berdua tidak segera sadar niscaya kita
akan kehilangan kendali bahtera dan kita akan tersesat arah. Aku
berkata dalam hati: tidak! Aku tidak akan membiarkan bahtera ini karam.
Maka aku pegang penaku dan aku buka lembaran kertasku. Lalu aku tulis
teguran halus ini dari seorang kekasih kepada kekasihnya.
- Istriku tercinta tidakkah engkau ingat pada awal pernikahan kita dahulu engkau adalah lambang kecantikan, kemudian aku tidak mengerti mengapa penampilanmu sampai pada taraf demikian parah, awut-awutan dan tak enak dilihat. Apakah engkau lupa bahwa termasuk salah satu sifat wanita shalihah apabila suaminya memandang kepadanya niscaya akan membuat senang.
- Sayangku, tidakkah engkau ingat, berulang kali engkau
mengungkit-ungkit jasamu kepadaku, menyebut-nyebut kewajiban-kewajiban
rumahtangga yang telah engkau lakukan untukku, pelayanan yang telah
engkau berikan kepada tamu-tamuku dan dalam melayani kebutuhanku, apakah
engkau lupa firman Allah subhanahu wa ta’alla :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى
- Tidakkah engkau ingat wahai kekasihku, berapa kali kita telah saling berjanji pada saat-saat pernikahan bahwa kita akan saling bahu membahu dalam ketaatan, mengemban dakwah kepada agama Allah, berikrar bahwa kita akan fokus kepada masalah ummat islam dan mendidik anak-anak kita dengan pendidikan islami, tetapi relitanya kita sibuk mengikuti perkembangan mode, hanyut mengikuti cerita-cerita, kisah-kisah, pernak-pernik dan mengejar harta darimanapun sumbernya.
- Sayangku, tidakkah engkau ingat seringnya engkau menggerutu, tidak qana’ah (puas) menerima rejeki yang telah Allah berikan kepada kita. Haruskah aku menjalani usaha yang haram demi mewujudkan keinginanmu? Apakah engkau sudah lupa kisah wanita yang berkata kepada suaminya: “Bertaqwalah engkau kepada Allah dalam memperlakukan kami, sungguh kami bisa menahan lapar namun kami tidak akan sabar menanggung panasnya api neraka.”
- Ingatkah dirimu betapa sering aku bangun dari tidurku dibagian akhir malam, ternyata aku dapati engkau sedang asyik menonton film dan musik. Bukankah lebih baik engkau berdzikir mengingat Allah dan mengerjakan shalat malam dua rakaat sementara manusia sedang lelap tertidur dikegelapan kubur. Atau minimal engkau segera berangkat tidur agar esok tidak terluput shalat fajar.
- Sayangku, ingatkah dirimu ketika engkau keluar dari rumah tanpa seizinku untuk mengunjungi keluargamu dan ketika engkau memasukkan temanmu si fulanah ke dalam rumahku padahal aku telah melarangmu memasukkannya ke dalam rumah! Lupakah dirimu bahwa itu merupakan hakku!
- Kekasihku, ingatkah dirimu ketika keluargaku datang mengunjungiku, demikian pula teman-temanku, namun aku lihat engkau menampilkan wajah muram, berat langkah kakimu dan bermuka masam!Memang engkau telah menghidangkan kepada mereka makanan yang lezat dan mengundang selera akan tetapi semua itu tiada artinya karena muka masammu itu! Bukankah engkau mengetahui sebuah pepatah: ‘ Temuilah aku tetapi jangan beri aku makan!’
Sayangku, aku senantiasa mengatakan kepadamu dengan sepenuh hatiku bahwa aku mencintaimu.
Aku berharap kita bersama-sama dapat meraih ridha Ar-rahman.
Barangkali aku juga banyak melakukan kesalahan dan mengabaikan hakmu.
Dan barangkali aku tidak menyadari kekuranganku dalam melaksanakan
kewajiban terhadapmu dan dalam menjaga perasaanmu.
Aku memohon kepadamu agar membalas risalah ini, silakan ungkapkan apa
yang terbetik dalam benakmu. Bukankah tujuan kita berdua adalah satu.
Kita telah menumpang bahtera yang satu dan tujuan kita juga satu. Tujuan
kita adalah selalu bersama-sama di dunia dan di akhirat di jannah ‘And.
Jangan engkau biarkan angin badai menghantam kita sehingga membuat kita
tersesat jalan.
-selesai-
Diary diatas hendaknya dapat menjadi wacanabagi para
wanitaagar lebih memperhatikan hak-hak suaminya, yang terkadang
terabaikan namun tidak disadari oleh sebagian para wanita. Bersyukurlah
jika suami nrimo (tak banyak menuntut) namun hendaknya sang istri pengertian bukan malah sekehendak hati bahkan mengabaikan hak-hak suami. Sajikanlah hak-hak yang terbaik dimeja rumah tanggamu hingga terasa lezat dalam menikmatinya, serta barakah karenanya.
Wallahu a’lam...
( Diambil dari buku Agar Suami Cemburu Padamu hal 44, Penerbit At-Tibyan ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar