Sahabat-sahabatku yang di rahmati Allah..!
Mari kita sambut bulan Ramadhan yang penuh berkah mulai bulan Sya'ban ini. Kita persiapkan diri kita baik fisik dan rohani untuk bulan yang penuh karunia tersebut.
Mempersiapkan rohani kita adalah dengan mulai mempelajari hal-hal penting yang perlu kita amalkan selama bulan tersebut. Kita buka kembali pelajaran fiqhus-syiyam kita, yaitu fikih berpuasa yang benar dan sesuai ajaran. Kita sadarkan diri dan kesadaran kita akan pentingnya bulan tersebut bagi agama dan keimanan kita.
Secara fisik, kita juga harus mempersiapkan diri di bulan ini dengan
melatih diri memperbanyak ibadah dan khususnya puasa. Itulah salah satu
hikmah kita dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban ini. Dan di
bulan Sya'ban ini juga ada malam nisfu sya'ban, yaitu malam pertengahan
bulan Sya'ban. Lepas dari kuat tidaknya dalil mengenai amalam pada
malam tersebut, namun malam itu bisa kita jadikan waktu pengingat
kembali akan persiapan-persiapan kita dalam menyambut bulan Ramadhan
yang penuh maghfirah. Berikut ini hadist-hadist seputar keutamaan bulan
Sys'ban semoga bisa kita baca dan amalkan :
Dari Aisyah r.a. beliau berkata :"Rasulullah s.a.w. berpuasa hingga kita mengatakan tidak pernah tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak puasa) hingga kita mengatakan tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali pada bulan Sya'ban". (HR. Bukhari). Beliau juga bersabda : "Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan".
Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah s.a.w. : 'Wahai Rasulullah,
aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa (selain Ramadhan)
kecuali pada bulan Sya'ban? Rasulullah s.a.w. menjawab : "Itu bulan dimana
manusia banyak melupakannya antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu
perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin
ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa". (HR. Abu Dawud dan
Nasa'i).
Dari A'isyah : "Suatu malam Rasulullah salat, kemudian beliau bersujud
panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena
curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak.
Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak
dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya
berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena
engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau,
malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam
ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini,
maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang
mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang
dengki" (H.R. Baihaqi), Menurut perawinya hadist ini mursal (ada rawi yang
tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.
Dalam hadist Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka
hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya
Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang
yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku
beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan,
hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Ulama berpendapat bahwa hadist lemah dapat digunakan untuk Fadlail
A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun
melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban,
dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai
keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak
ibadah dan salat malam dan dengan puasa. Adapun meramaikan malam Nisfu
Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah,
Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang
malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah
Ka'bah.
Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan
cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan
amal-amal salih lainnya.
Wallahu a'lam.
Share it : http://haritsridwan.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar